Gangguan kepribadian Paranoid (Paranoid Personality Disorder)
Contoh
kasus :
Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun diwawancarai seorang
pekerja sosial untul menetukan kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya dan
istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki sejarah penanganan
gangguan mental. Ia terlihat sehat dan waspada secara mental. Ia dan istrinya
telah menikah selama 60 tahun, dan tampak bahwa istrinya merupakan satu-satunya
orang yang benar-benar ia percaya. Dia selalu curiga pada orang lain. Ia tidak akan
mengungkapkan informasi pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya, yakin
bahwa orang lain akan mengambil keuntungan darinya. Ia menolak tawaran bantuan
dari kenalannya karena ia curiga dengan mereka. Saat menerima telepon ia akan
menolak menyebutkan namanya sampai ia tahu maksud si penelepon. Ia selalu
melibatkan dirinya dalam “pekerjaan yang berguna” untuk mengisi waktunya,
bahkan selama 20tahun masa pensiunnya. Ia meluangkan waktu yang cukup banyak
untuk memonitor investasinya dan pernah bertengkar dengan pialangnya saat
terjadi kesalahan dalam rekening bulanannya, yang membuatnya curiga bahwa
pialangnya tersebut berusaha menutupi transaksi yang curang. (Diadaptasi dari
Spitzer dkk,1994, hal. 211-213).
Penanggulangan
:
Perawatan untuk gangguan kepribadian paranoid akan sangat efektif untuk
mengendalikan paranoia (perasaan curiga berlebih) penderita, namun hal itu akan
selalu menjadi sulit dikarenakan penderita akan selalu memiliki kecurigaan
kepada dokter atau terapis yang merawatnya. Jika dibiarkan saja maka keadaan
penderita akan menjadi lebih kronis. Perawatan yang dilakukan, meliputi sistem
perawatan utama dan juga perawatan yang berada di luar perawatan utama
(suplement), seperti program untuk mengembangkan diri, dukungan dari keluarga, ceramah,
perawatan di rumah, membangun sikap jujur kepad diri sendiri, kesemuanya akan
menyempurnakan dan membantu proses penyembuhan penderita. Sehingga diharapkan
konsekuensi sosial terburuk yang biasa terjadi dari gangguan ini, seperti
perpecahan keluarga, kehilangan pekerjaan dan juga tempat tinggal dapat
dihindari untuk dialami oleh si penderita.
Medikasi atau pengobatan untuk gangguan kepribadian paranoid secara
umum tidaklah mendukung, kecenderungan yang timbul biasanya adalah meningkatnya
rasa curiga dari pasien yang pada akhirnya melakukan penarikan diri dari terapi
yang telah dijalani.
Para ahli menunjuk pada bentuk perawatan yang lebih berfokus kepada
kondisi spesifik dari gangguan tersebut seperti kecemasan dan juga delusi,
dimana perasaan tersebut yang menjadi masalah utama perusak fungsi normal
mental penderita. namun untuk penanggulangan secara cepat terhadap penderita
yang membutuhkan penanganan gawat darurat maka penggunaan obat sangatlah
membantu, seperti ketika penderita mulai kehilangan kendali dirinya seperti
mengamuk dan menyerang ornag lain.
Psikoterapi merupakan perawatan yang paling menjanjikan bagi para
penderita gangguan kepribadian paranoid. Orang-orang yang menderita penyakit
ini memiliki masalah mendasar yang membutuhkan terapi intensif. Hubungan yang
baik antara terapis dengan klien kunci kesembuhan klien. Walau masih sangat
sulit untuk membangun suatu hubungan yang baik dikarenakan suatu keragu-raguan
yang timbul serta kecurigaan dari diri klien terhadap terapis.
Walau penderita gangguan kepribadian paranoid biasanya memiliki
inisiatif sendiri untuk melakukan perawatan, namun sering kali juga mereka
sendiri juga lah yang menghentikan proses penyembuhan secara prematur ditengah
jalan.
Demikian juga dengan pembangunan rasa saling percaya yang dilakukan
oleh sang terapis terhadap klien, dimana membutuhkan perhatian yang lebih,
namun kemungkinan akan tetap rumit untuk dapat mengarahkan klien walaupun tahap
membangun rasa kepercayaan telah terselesaikan. Kemungkinan jangka panjang untuk
penderita gangguan kepribadian paranoid bersifat kurang baik, kebanyakan yang
terjadi terhadap penderita dikemudian hari adalah menetapnya sifat yang sudah
ada sepanjang hidup mereka, namun dengan penanganan yang efektif serta bersifat
konsisten maka kesembuhan bagi penderita jelas masih terbuka.
Metode pengembangan diri secara berkelompok dapat dilakukan kepada
penderita walau memiliki kesulitan saat pelaksanaannya. Kecurigaan tingkat
tinggi dan rasa tidak percaya pada penderita akan membuat kehadiran kelompok
pendukung menjadi tidak berguna atau bahkan lebih parahnya dapat bersifat
merusak bagi diri penderita.
Sumber :
Nevid,
Jeffrey S., Rathus, Spencer A., & Greene, Beverly. 2005. Psikologi Abnormal
jilid 1. Jakarata : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar