Assalammualaikum
Salam kenal teman-teman ^^
Ini adalah suatu pengalaman yang saya miliki selama saya menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma.
Pertama saya akan berbagi kisah kenapa masuk di Universitas Gunadarma. Saya sekolah bukan di Jakarta atau Bekasi. Pertama saya mendaftar SNMPTN di Universitas Negeri dimana saya berasal di daerah Kalimantan, saat pengumuman kelulusan diterima dan keluarga saya yang berada di Jakarta, menyuruh untuk pindah ke Jakarta dan mengikuti kuliah di Jakarta saja.
Saya yang sudah terlanjur mendaftar dan diterima di salah satu jurusan di Universitas Negeri mendadak bingung dan membatalkan apa yang sudah direncanakan
Saya lahir di Kalimantan, tetapi orang tua saya bekerja di Jakarta, saya tinggal di Kalimantan dengan nenek dan tante. Saya sering bolak balik Jakarta saat liburan, tetapi saya tidak ada alasan untuk ikut pindah ke Jakarta karena saya sangat menyayangi teman-teman di Kalimantan.
Saat ayah saya mengatakan bahwa ia ingin anaknya pindah dan kuliah di Jakarta serta melanjutkan hidup bersama-sama keluarga di satu atap, saya menyetujuinya dan mengurus kepindahan secepat mungkin.
Saat pindah ke Jakarta, saya menyadari bahwa saya meninggalkan teman-teman dan jurusan yang saya inginkan yaitu MIPA. Saat itu kampus-kampus di Jakarta sudah memulai orientasi siswa, oleh karena itu saya tidak bisa mendaftar dan menunggu jalur khusus. Saat mendaftar di Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB-UI) orang tua saya melarang melanjutkan studi, dan menyuruh untuk mengikuti tes yang ada di UNJ jurusan ekonomi. Saya mengikutinya kemudian berhasil masuk, tapi saya tidak merasa itu adalah jurusan yang saya minati dan saya kesulitan dalam proses menghitung. Saya jujur pada ayah dan dia mengijinkan saya untuk mendaftar di kampus Universitas Gunadarma yang terkenal dengan akreditasinya dan mengijinkan saya memilih jurusan yang saya inginkan. Untuk pilihan pertama saya memilih jurusan Psikologi dan pilihan kedua Sistem Informasi.
Saya mengikuti pendaftaran online yang disediakan dengan membayar uang pendaftaran di BANK yang ditunjuk. Pendaftaran berjalan lancar, tapi tersendat di nomor pendaftaran yang seharusnya saya dapatkan. Keesokan harinya saya berangkat langsung ke Kampus Universitas Gunadarma di Kalimalang, karena rumah saya di Jakarta Timur saya mengambil kampus yang ada di Kalimalang. Saat di kampus, saya langsung mendaftar di ruang pendaftaran dan langsung mendapatkan respon yang baik.
Saat pengumuman diberitahukan saya berhasil pada keduanya dan mendapat nilai A, saya diminta memillih satu, dan saya memilih jurusan Psikologi.
Perjuangan saya mencari jurusan yang tepat cukup berat. Saya berusaha memulai lembaran baru di Universitas Gunadarma.
Memasuki hari pertama kuliah, saya bertemu dengan muka-muka baru. Saya merasa gugup dan merasa malu. Melihat keadaan sekitar, saya berusaha memulai obrolan dengan orang sekitar.
Semester 1 saya mengenal hampir satu angkatan dan banyak bertegur sapa dengan anak jurusan lain yang bertemu di kursi PPSPPT. Mungkin bisa dibilang SKSD, tapi kalo kita mau ditegur oleh orang lain, tegurlah orang itu terlebih dahulu. Alhamdulillah IPK tepat berada di angka 3.
Semester 2 saya mengenal yang mana teman dan yang mana hanya teman di bidang kuliah. Saya
tetap melanjutkan kuliah dengan semangat dan memperbanyak teman. Alhamdulillah IPK naik menjadi 3.2.
Semester 3, kelas dirandom, saya bersama 11 orang teman di kelas lama menjadi teman satu kelas kembali, saya juga mendapatkan teman-teman baru tetapi sebagian besar teman di kelas baru adalah teman-teman saya yang dulu berbeda kelas.
Semester 4, saya mengerti bahwa pertemanan datang dan pergi. Mulai fokus kuliah dan melanjutkan perjuangan yang sudah ada dengan benar. Alhamdulillah IPK menjadi 3.3.
Semester 5 saya mendapat musibah, dan terpaksa mengambil cuti kuliah.
Memasuki semester 6, semester ini yang yang menurut saya benar benar
untuk belajar, semester 6 mulai bertemu dengan dosen
pembimbing untuk melakukan penulisan ilmiah. Tugas datang silih berganti dan laporan terus-terusan menumpuk. Penulisan Ilmiah saya mandet dan tidak berjalan lancar. Karena semester 5 saya mengambil cuti, IPK tidak berubah dan IPK saya turun karena Penulisan Ilmiah tidak selesai tepat waktu menjadi 3.18.
Semester 7, saya melanjutkan Penulisan Ilmiah dengan dosen pembimbing saya dan mengikuti mata kuliah dengan benar walaupun kurang banyaknya keteteran dan tugas datang bertubi-tubi, waktu membuat laporan dan revisi berkurang saking banyaknya laporan yang harus dikerjakan, dan tidak lupa membagi kuisioner sesuai mata kuliah yang dikerjakan.
Sekarang saya fokus menyelesaikan Penulisan Ilmiah. Saya tidak mendapatkan SK Skripsi karena SKS saya kurang 3 mata kuliah dan bisa mengambil skripsi di semester 8. Saya juga harus menaikkan niat belajar untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Motto saya walaupun tertinggal beberapa langkah di belakang, jangan lupa untuk lari mengejar.
Sekian sedikit cerita yang bisa saya bagi. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk terus mengejar apa yang ingin kalian dapatkan teman-teman.
Terima kasih. Wassalammualaikum ^^
Sama, saya juga sedang berjuang menyelesaikan kuliah karena cuti
BalasHapusSemester berapa lu?gua juga gara2 telat bayar
Hapus